Malam Harlah ke-98 NU, Rois Syuriah PCNU Lantik Ketua Lembaga, Banom dan Pengurus MWCNU
Malam Harlah ke-98 NU, Rois Syuriah PCNU Lantik Ketua Lembaga, Banom dan Pengurus MWCNU
nuprobolinggo.or.id - KETUA Lembaga dan Badan Otonom (Banom) di lingkungan PCNU Kabupaten Probolinggo, dilantik dan dikukuhkan oleh Rois Syuriah di Auditorium Kantor PCNU Jl. Raya Lumajang No. 178 Warujinggo, Leces, Sabtu (27/02/2021) malam.

Selain melantik pimpinan lembaga dan Banom, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) masa khidmat 2020-2025 yang meliputi kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Sumber, Kuripan, Bantaran, Wonomerto, Sukapura, Lumbang, Tongas dan Sumberasih juga dikukuhkan di malam peringatan Hari Lahir (HARLAH) ke-98 NU ini.

"Hujan lebat dan angin kencang bukanlah halangan untuk hadir semata-mata karena rasa cinta yang dalam kepada Nahdlatul Ulama”, tegas Ketua Tanfidziyah PCNU Kiai Abdul Hamid saat memulai sambutannya.

Kiai Hamid mengatakan, perjuangan yang sesungguhnya adalah tetap mampu membangun eksistensi Nahdlatul Ulama dalam kiprahnya di tengah warga masyarakat, untuk mengumandangkan paham Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.

"Kita tidak pernah khawatir akan keberkahan hidup selama tetap berjuang di organisasi NU. Apalagi memasuki usianya yang hampir satu abad ini," katanya.

"Semakin lama NU akan bertambah karomahnya," imbuh Kiai Hamid.

Ia pun mengajak semua pengurus untuk bersama-sama membangun dan menjaga citra NU demi tetap terpelihara hingga akhir zaman.

"Saya sangat meyakini karena yang mendirikan organisasi ini merupakan para ulama yang sangat tawadhu' dan mumpuni dalam segi keilmuan," ujarnya.

Hari ini, lanjutnya, kita merasa sangat kehilangan tokoh penting dengan wafatnya salah satu Musytasyar PCNU KH. Abu Yazid Busthomi Bayeman. Semoga beliau dilapangkan surganya, harapnya.

Ro'is Syuriyah PCNU KH. Muharror Aziz berpesan agar semua pengurus yang dilantik dapat menjaga amanah yang dengan tanggungjawab.

Jangan sampai pengurus NU atau anak turunnya luntur kecintaannya apalagi memusuhi dan menghantam NU. Justru seharusnya meneguhkan serta menjadikan NU sebagai salah satu akses perjuangan dalam hidupnya.

"Menjaga amanah itu berat karena selain harus dijaga dengan baik kelak di akhirat akan diminta pertanggungjawabkan di hadapan Allah atas apa yang telah diamanahkan," tegas Pengasuh Pesantren Salafiyah Tongas ini.

Di akhir arahannya, Rois berpesan agar semua pengurus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki NU melalui pendirian lembaga pendidikan setingkat SMP NU dan SMA NU Probolinggo di kawasan pegunungan. Bahkan akan mendirikan Perguruan Tinggi.

Namun dari itu semua tidak kalah pentingnya menjaga aset NU dengan penuh integritas. Selanjutnya acara diakhiri dengan doa oleh KH. Musthofa Hasan. (Ansori).